SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DAN HEWAN
A. Sistem Peredaran Darah Manusia
Fungsi:
A. Sistem Peredaran Darah Manusia
Fungsi:
- Mensuplai O2 dan sari makanan ke
seluruh tubuh.
- Membawa CO2 ke paru-paru.
- Membawa sisa metabolisme ke ginjal.
- Menjaga suhu tubuh.
- Mengedarkan hormon utk mengatur fungsi sel tubuh.
- Unit fungsional seluler pada manusia.
- Membantu proses fisiologis.
- Terdiri dari 2 komponen: plasma darah dan sel-sel
darah.
- Volume darah= 8% berat tubuhnya dan dari 8% itu
45% sel-sel darah dan 55% plasma darah.
Plasma Darah
- Bagian darah yang cair.
- Terdapat glukosa dan asam amino, serta ion Na+
dan Cl-
- Dalam plasma darah terdapat molekul-molekul
potein : serum albumin, serum globulin, dan fibrinogen.
- Serum : cairan darah yang tidak mengandung
fibrinogen (komponen proses pembekuan darah).
- Protein plasma berfungsi sebagai antibodi,
antobodi : protein yang mengenali dan mengikat antigen (protein asing yang
memacu pembentukan antibodi) tertentu.
- Antibodi bekerja dengan 2 cara untuk melindungi
tubuh dari penyebab penyakit: menyerang langsung penyakit atau merusak
penyebab penyakit.
Antibodi melemahkan penyebabkan penyakit dengan salah
satu cara :
- Aglutinasi : terbentuknya gumpalan yang terdiri
dari struktur besar, permukaannya merupakan antigen. Cth : bakteri dan
sel-sel darah merah.
- Presipitasi : terbentuknya molekul besar anatara
antigen yang terlarut dengan antibodi dehingga berubah menjadi tidak larut
dan mengendap.
- Netralisasi : antibodi yang bersifat antigenetik
menutupi tempat-tempat toksik dari penyebab penyakit.
- Lisis : beberapa antibodi antigenetik yang sangat
kuat, terkadang langsung merusak sel penyebab penyakit.
Sel-sel darah
Sel darah dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Eritrosit (sel darah merah)
- Berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki
nukleus.
- Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin.
- Hemoglobin : protein pigmen yang memberi warna
merah pada darah. Setiap hemoglobin mengandung : protein à globin, non protein à heme. Fungsi hemoglobin : mengangkut oksigen
dari paru-paru membentuk oksihemoglobin dan penjaga keseimbangan asam basa
dalam tubuh.
- Eritropoiesis : pembentukan eritrosit. Terjadi di
sumsum tulang. Pembentukan diatur oleh hormon glikogen : eritroprotein.
- Rangkaian pembentukkan eritrosit : proeritroblas àbasofil eritroblas à polikromatrofil eritroblas à ortokromatik eritroblas à retikulosit à eritrosit.
- Jangka hidup eritrosit: ± 120 hari. Jika sudah
tua, erotrosit akan ditelan sel-sel fagosit yang ada dalam hati dan limpa.
Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi pigmen empedu (bilirubin) yang
berwarna kehijauan. Lalu biliribun diekskerisakan ke hati oleh empedu,
namun zat besi dalam hemoglobin tidak diekskresikan tapi digunakan untuk
membuat eritrosit baru.
2. Leukosit (sel darah putih)
- Terdapat di dalam darah manusia yang berumur 12
hari.
- Leukosit akan keluar dari pembuluh kapiler jika
ada antigen. Diapedesis : keluarnya leukosit. Antibodi : Leukosit yang
berperan melawan penyakit.
- Leukosit memiliki sebuah nukleus bening dan
gerakan yang amuboid. Leukosit dibagi menjadi 2 : granulosit (plasma
bergranuler) dan agranulosit (plasma tidak bergranuler).
- Leukosit granulosit dibagi menjadi : neutrofil,
basofil, dan eosinofil.
- Leukosit agranulosit dibagi menjadi : monosit dan
limfosit.
Neutrofil :
- Memiliki nukleus terdiri dari 2-5 lobus (ruang).
- Bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan
yang telah terinfeksi.
- Fagositosis : sel-sel merekat pada reseptor
kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-pertikel yang sudah
difagositosis. Lalu ruangan ini akan melekuk ke dalam rongga sitoplasma
dan melepaskan diri bagian luar dan membran sel membentuk gelembung
fagositik.
- Dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum mati.
- Aktif sekitar 6-20 jam.
- Merupakan sel yang paling banyak menyusun
leukosit.
Basofil :
- Memiliki nukleus berbentuk S dan bersifat
fagosit.
- Melepaskan heparin dalam darah.
- Heparin : mukopolisakarida yang banyak dalam hati
dan paru-paru selain itu mencegah pembekuan darah.
- Basofil merupakan histamin. Histamin : senyawa
yang dibebaskan sebagai reaksi atas antigen yang sesuai.
Eosinofil :
- Bentuknya seperti bola
- Memiliki nukleus yang terdiri dari 2 lobus dan
bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah.
- Berkumpul di suatu jaringan yang mengalami reaksi
alergi.
- Mendetoksifikasi toksin penyebab radang.
- Dilepaskan oleh sel basofil (jaringan rusak).
Monosit :
- Memiliki satu nukleus besar dan berbentuk tapal
kuda atau ginjal.
- Dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan.
- Di jaringan, monosit membesar dan bersifat
fagosit menjadi makrofag.
Limfosit :
- Berbentuk seperti bola.
- Dibentuk di sumsum tulang, namun pada janin di
hati.
- Dua jenis sel limfosit : limfosit B dan limfosit
T.
- Limfosit yang berada di sumsum tulang menjadi
limfosit B.
- Limfosit yang berpindah ke timus menjadi limfosit
T.
- Limfosit B berperan dalam pembentukkan antibodi
(jika berhadapan dengan antigen tubuh).
- Limfosit T berperan menghancurkan sel yang
terinfeksi virus.
3. Trombosit (sel
darah pembeku atau keping darah)
- Berbentuk kecil dan tidak memiliki inti.
- Dibentuk dalam sumsum tulang dari megakariosit.
- Megakariosit : trombosit yang sangat besar dalam
sumsum tulang.
- Trombosit berbentuk seperti tunas pada permukaan
megakariosit, kemudian melepaskan diri dan masuk ke dalam darah.
- Masa hidup : 5-9 hari. Trombosit yang mati
diambil oleh makrofag jaringan.
- Berperan dalam proses pembekuan darah. Proses
pembekuan darah :
Keadaan luka pada pembuluh darah yang tertutup karena benang fibrin
Golongan Darah dan Transfusi Darah
- Darah dibagi menjadi beberapa golongan
berdasarkan tipe antigen.
Golongan Darah
- Membran eritrosit mengandung 2 antigen : tipe-A dan
tipe-B. Antigen ini disebut aglunitogen.
- Aglutinin : antibodi plasma yang menyebabkan
penggumpalan aglutinogen.
- Ada 2 macam aglutinin : aglutinin-a dan
aglutinin-b.
- Aglutinogen-A mempunyai enzim glikosil
transferase
- Aglutinogen-B mempunyai enzim galaktosa
- Aglutinogen-AB mempunyai enzim glikosil
transferase dan galaktosa.
Cara lain mengelompokkan darah:
- Metode Rhesus (Rh) : Rh positif dan Rh negatif
- Metode MN : antigen M dan antigen N tidak
menghasilkan aglutinasi.
Ø Transfusi Darah
- Transfusi Darah : pemberian darah seseorang
kepada orang lain.
- Donor : orang yang memberikan darahnya.
- Resipien : orang yang menerima darah.
- Sebelum ditransfusi, golongan darah resipien
dengan pendonor harus diteliti terlebih dahulu. Sehingga darah yang
didonorkan tidak terjadi penggumpalan jika sudah diterima oleh resipien.
- Golongan Darah AB : resipien universal (dapat
menerima donor dari golongan darah yang tidak sejenis, tetapi tidak dapat
mendonorkan untuk golongan darah yang tidak sama.
- Golongan Darah O : donor universal (dapat
memberikan donor bagi golongan darah yang lain, tetapi hanya dapat
menerima donor dari golongan darah yang sejenis).
- Namun, walaupun golongan darah O dapat memberikan
ke semua jenis golongan darah dan golongan darah AB dapat menerima donor
dari semua jenis golongan darah, sebaiknya transfusi darah dilakukan
dengan golongan darah yang sejenis agar kemungkinan terjadinya
penggumpalan menjadi lebih kecil.
- Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan
pembuluh darah.
Jantung
- Terletak di pusat rongga dada, terdiri dari tiga
lapisan : endokarium, miokarium, dan perikardium.
- Endokarium : selaput yang membatasi ruangan
jantung.
- Mengandung pembuluh darah, saraf, dan
cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.
- Miokardium : otot jantung yang tersusun dari
berkas-berkas otot.
- Perikardium : selaput pembungkus jantung.
- Jantung kanan : memompakan darah menuju
paru-paru.
- Jantung kiri : memompakan darah meuju arteri,
vena, kapiler.
- Atrium dan ventrikel : dua ruang pompa yang dapat
berdenyut.
- Atrium : tempat masuknya darah dan membantu
aliran darah meuju ventrikel.
- Ventrikel : menyediakan tenaga untuk mendorong
darah.
- Terdiri dari 4 ruangan : atrium kanan, atrium
kiri,ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Foramen otale : lubang yang
terdapat pada jantung janin, terletak di antara atrium kiri dan atrium
kanan.
- Katup trikuspidalis : terletak di antara atrium
kanan dan vetrikel kanan. Mencegah darah dalam vetrikel kanan tidak
kembali ke atrium kanan.
- Katup bikusipalis : terletak di antara atrium
kiri dan vetrikel kiri. Mencegah darah dalam ventrikel kiri tidak kembali
ke atrium kiri.
- Diastol : tekanan darah saat jantung mengembang
dan darah mengalir ke dalam jantung.
- Sistol : tekanan darah saat otot jantung
berkontraksi dan darah dipompa ke luar jantung.
- Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter atau
sfigmomanometer.
Pembuluh Darah
Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan
menjadi 3 :
- arteri
- vena
- pembuluh kapiler.
1. Arteri (pembuluh nadi)
- Arteri : pembuluh darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke jaringan.
- Dinding arteri tebal, kuat, elastis. Lapisan
paling dalam arteri : endotelium yang dikelilingi otot polos.
- Terletak lebih dalam dari permukaan tubuh.
- Aorta : arteri yang keluar dari ventrikel kiri
dan mengalirkan darah yang kaya O2 ke seluruh tubuh.
- Arteri pulmonalis : arteri yang mengalirkan darah
kaya CO2 dari ventrikel kanan ke paru-paru.
- Arteri : percabangan aorta.Arteriol : arteri yang
berhubungan dengan kapiler.
2. Vena (pembuluh balik)
- Vena : pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
kapiler ke jantung.
- Dinding vena tipis dan tidak elastis. Lapisan
dalamnya licin karena dilapisi endotelium yang dikelilingi otot polos.
- Terletak dekat permukaan tubuh.
- Vena kava : yang mengalirkan darah dari seluruh
tubuh ke jantung melalui ventrikel kanan.
- Vena pulmonalis : yang mengalirkan darah kaya O2
dari paru-paru menuju atrium kiri.
- Venula : vena yang berhubungan dengan kapiler.
3. Kapiler
- Kapiler : pembuluh darah kecil dan menghubungkan
arteriol dengan venula.
- Dinding kapiler sangat tipis, tidak memiliki otot
halus dan jaringan ikat. Hanya tersusun oleh endotelium.
Di kapiler :
- terjadi pertukaran O2 dari darah
dengan CO2 dari jaringan.
- Pertukaran cairan, makanan, hormon, dan bahan
lainnya.
Peredaran Darah
- Peredearan darah manusia : peredearan darah
tertutup karena darah mengalir dalam pembuluh darah.
- Peredaran darah ganda : darah melewati jantung
dua kali.
- Peredaran darah dibagi menjadi dua : perdaran
darah pulmonalis dan sistemik.
- Peredaran darah pulmonalis (peredaran darah
kecil) : darah mengalir ke paru-paru.
- Jantung (ventrikel kanan) à Paru-paru à Jantung (atruim kiri).
- Peredaran darah sistemik (peredaran darah besar)
:darah mnegalir ke semua jaringan tubuh.
- Jantung (ventrikel kiri) à Seluruh jaringan tubuh à Jantung (atrium kanan).
B. Sistem Limfatik
- Sistem limfatik : sistem tubuh yang berperan
utama menghasilkan imunitas (kekebalan tubuh).
- Tersusun dari cairan limfe yang mengalir dalam
pembuluh limfatik, organ dan jaringan limfatik, dan sumsum tulang merah.
Memiliki 3 fungsi :
- Mengalirkan cairan interstitial.
- Mentranspor lemak dari makanan.
- Memfasilitasi reaksi imun.
a. Pembuluh
Limfatik
- Saluran pembuluh limfatik dimulai dari kapiler
limfatik.
- Kapiler limfatik : suatu saluran dengan ujung
tertutup yang terletak pada ruang antar sel.
- Terdapat di seluruh tubuh, kecuali jaringan yang
tidak berpembuluh, sistem saraf pusat, sebagian limpa, dan sumsum tulang
merah.
b. Jaringan dan
Organ Limfatik
- Jaringan dan organ limfatik tersebar di seluruh
tubuh dan dikelompokkan menjadi : organ limfatik primer dan jaringan
limfatik sekunder.
- Organ limfatik primer : sumsum tulang merah dan
kelenjar timus.
- Organ limfatik sekunder : nodus limfe, limpa, dan
nodulus limfatikus.
Sumsum Tulang
Merah
- Terdapat dalam tulang pipih dan epifise tulang
pipa pada orang dewasa.
- Merupakan tempat pembentukan limfosit.
Kelenjar Timus
- Terletak di bagian atas tulang dada.
- Memproduksi hormon timus yang berfungsi dalam
pematangan sel limfosit T.
- Memiliki dua lobus. Tiap lobus terdiri dari
korteks dan medula.
- Korteks tersusun : sel-sel limfosit dan sel-sel
epitel.
- Medula tersusun : sel-sel epitel.
Nodus Limfe
- Berbentuk seperti kacang dan berada di sepanjang
pembuluh limfe : nodus limfe.
- Mengandung sel limfosit B dan sel limfosit T. Kedua
sel berperan menghancurkan senyawa sel asing.
- Berfungsi menyaring cairan limfe yang mengalir
dalam pembuluh limfatik.
Limpa
- Berbentuk oval dan merupakan jaringan limfe
terbesar dalam tubuh.
- Terletak diantara perut dan diafragma. Terdiri
dari pulpa purih dan pulpa merah.
- Pulpa putih mengandung limfosit dan makrofag.
- Pulpa merah mengandung pembuluh darah.
- Sel limfosit dan makrofag menjalankan fungsi imun
terhadap pantogen yang ada dalam darah.
Nodulus Limfatikus
- Merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang
tersebar di jaringan ikat yang ada di membran mukus dan membatasi dinding
saluran pencernaan, reprosuksi, urin, dan respirasi.
- Bentuk : tonsil dan folikel limfatik. Tonsil ada
di tenggorokan, sedangkan folikel limfatik ada di permukaan dinding usus
halus.
- Letaknya sangat strategis untuk melawan zat
asing.
C. Kelainan dan
Penyakit pada Sistem Sirkulasi Manusia
Penyakit yang terjadi pada peredaran darah:
a. Anemia
- Anemia : suatu keadaan kekurangan erotrosit.
Dapat disebabkan karena hilangnya darah terlalu cepat atau produksi
eritrosit lambat.
b. Anemia Sel
Bulan Sabit
- Selnya mengandung hemoglobin yang abnormal
(hemoglobin S). Bila berhubungan dengan O2 kadar rendah maka
akan membentuk kristal yang panjang dalam eritrosit.
- Kristal ini menggambarkan bulan sabit. Selain itu
hwmoglobin yang mengendap akan merusak membran sel.
c. Talasemia
- Tipe anemia herediter, selnya tidak mampu
mensintetis rantai polipeptida α dan β yang cukup. Rantai ini sangat
dibituhkan untuk membentuk hemoglobin.
d. Hemofilia
- Penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang
sulit dihentikan.
- Kebanyakan penyakit ini disebabkan defisiensi
faktor VIII dan disebut hemofilia A
- Wanita hampir tidak pernah menderita penyakit ini,
namun jika terjadi maka penyakit ini akan diturunkan kepada separuh anak
laki-lakinya.
e. Leukemia
- Produksi leukosit yang bersifat ganas oleh
jaringan mieolid (tempat pembentukan darah).
- Menyebabkan menurunnya eritrosit, trombosit, dan
leukosit normal. Menyebabkan kematian secara tidak langsung.
- Pengobatan : sinar-X, kemo, atau transplatasi sel
mieloid.
- Penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan
aliran darah pada pembuluh darah koroner.
- Pembuluh darah koroner : arteri dan vena yang
mengalirkan darah ke jantung.
- Arteriosklerosis : pengerasan pembuluh nadi
akibat pengendapan lembab.
g. Hipertensi
- Disebut juga tekanan darah tinggi.
- Dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan
tersumbatnya arteri di otak menyebabkan (stroke, kerusakan otak, dan
kematian).
VERTEBRATA
- Sistem sirkulasi pada vertebrata : peredaran
darah dan sistem limfatik.
- Sistem peredaran darah pada vertebrata :
peredaran darah tertutup.
- Peredaran darah tunggal Peredaran darah ganda
A. Sistem
Peredaran Darah Ikan
- Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah tunggal.
- Peredaran darah tunggal : darah melalui jantung
hanya satu kali dalam satu kali peredaran.
- Jantung ikan : satu atrium dan satu ventrikel.
- Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang
mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel.
- Vena
berfungsi untuk rnembawa darah menuju jantung.
- Darah
yang dibawa vena berasal dari bagian tubuh yang berbeda sehingga vena
rnemiliki berbagai macam pembuluh.
VENA
Berbagai macam pembuluh vena tersebut, antara lain
Berbagai macam pembuluh vena tersebut, antara lain
- vena
cardialis anterior (membawa darah dari kepala)
- vena
cardialis posterior (membawa darah dari bagian tubuh bawah)
- vena
porta hepatica (membawa darah dari tubuh melewati hati)
- vena
porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal).
ARTERI
- Arteri berfungsi
untuk membawa darah keluar dari jantung.
- Arteri
pada insang terdiri atas arteri aferen brakialis dan arteri eferen
brakialis.
- Pembuluh
arteri besar disebut aorta.
- Aorta
pada ikan terdiri atas aorta dorsal yang terietak pada punggung dan aorta ventral
yang terietak pada perut.
RUANG
JANTUNG
- Konus
arterious merupakan rongga penghubung atau ruang yang terletak di bagian
belakang setelah jantung.
- Konus
arteiosus berfungsi untuk menerima darah dari jantung
- Sinus
venosus : merupakan rongga jantung yang terletak antara ventrikel dan
atrium.
- Darah
yang mengandung CO2 à sinus venosus à atrium à (jantung
mengendur) klep à ventrikel à konus arteriosus à aorta ventralis à insang
à kapiler insang (melepas CO2 menangkap O2)
- Peredaran
darah (Perhatikan gambar) pada ikan dimulai pada saat darah yang berasal
dari seluruh tubuh, masuk ke serambi melewati katup kemudian menuju ke
bilik.
- Kontraksi
otot bilik yang kuat, mendesak darah keluar ke konus arteriosus kemudian
menuju arteri aferen brakialis melalui aorta ventral.
- Darah
yang membawa CO2pada arteri aferen brakialis mengalami pertukaran gas di
insang.
- Darah
yang berasal dari insang keluar melalui arteri eferen brakialis.
- Darah
tersebut mengandung O2.
- Dari
arteri aferen brakialis, darah diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui
aorta dorsal.
- Di
jaringan tubuh, darah memberikan O2 dan zat makanan kemudian kembali ke
jantung sambil membawa CO2 melalui pembuluh-pembuluh vena..
- .
B. Sistem
Peredaran Darah Katak
- Jantung
Amphibia berbentuk bulat panjang dan terbungkus oleh selaput perikardium.
- Jantung
terdiri atas tiga ruangan, yaitu satu ventrikel dan dua atrium, Ventrikel
berdinding tebal dan terletak di sebelah posterior.
- Atrium
terdiri atas atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi
kiri). Katup terletak di antara atrium dan ventrikel dengan fungsi
mencegah darah agar tidak berbalik arah
- Sistem peredaran darah amphibia ini tertutup dan
peredaran darah ganda.
- Peredaran darah ganda : darah melalui jantung dua
kali dalam satu kali peredaran.
- Pertama : jantung à paru-paru à jantung (peredaran darah kecil)
- Kedua : seluruh tubuh à jantung à seluruh tubuh.
- Pada
saat kedua serambi jantung Amphibia berkontraksi, darah masuk ke bilik.
- Di
dalam bilik jantung, darah yang mengandung 02 dan CO2 mengalami sedikit
percampuran.
- Dari
bilik, darah yang mengandung O2 dipompa melalui trunkus arteriosus menuju
arteri lalu ke kapiler darah seluruh tubuh.
- Setelah
dari seluruh bagian tubuh, darah yang mengandung CO2 kembali ke serambi
kanan jantung melalui vena cava.
- Sistem
peredaran darah Amphibia merupakan peredaran darah ganda.
- Darah miskin O2à sinus venosus à atrium kanan à ventrikel à arteri pulmonalis à paru-paru (CO2 dilepaskan, O2
diikat) à vena
pulmonalis à atrium
kiri à ventrikel
à batang
nadi à aorta.
- Pembuluh
darah terdiri atas arteri, vena, sinus venosus, dan trunkus arteriosus.
Trunkus arteriosus merupakan pembuluh yang berbentuk bulat dan keluar dari
bagian dasar anterior bilik
Tiga (3) arteri pokok di aorta :
- Arteri anterior (karotis) : mengedarkan darah ke
kepala dan otak.
- Lengkung aorta : mengedarkan darah ke jaringan
internal dan alat dalam tubuh.
- Arteri posterior : mengalirkan darah ke kulit dan
paru-paru.
- Vena
Amphibia membentuk sistem khusus yang dinamakan sistem porta.
- Sistem
porta pada Amphibia ada dua, yaitu sistem porta hepatica dan sistem porta
renalis
- Sistem
porta hepatica pada hati, dibentuk oleh vena abdominalis yang membawa
darah dari anggota tubuh bagian bawah dan vena porta hepatica yang
mengumpulkan darah dari alat-alat pencernaan makanan. Dari hati, darah
kembali ke jantung melalui vena hepatica.
- Sistem
porta renalis pada ginjal, menerima darah yang berasal dari vena usus dan
bagian perut. Dari ginjal, darah kembali ke jantung melalui vena renalis.
- Darah katak : plasma darah dan sel-sel darah
- Plasma darah mengandung air, protein darah, dan
garam-garam mineral.
- Sel-sel darah mengandung eritrosit dan leukosit.
Eritrosit dan leukosit pada katak memiliki inti.
- Katak juga memiliki sistem peredaran limfe
(untunk pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah).
C. Sistem
Peredaran Darah Reptil
- Jantung reptil : dua atruim dan dua ventrikel.
- Sekat atrium (sempurna): sekat yang memisahkan
atrium kanan dan kiri.
- Sekat ventrikel (tidak sempurna) : sekat yang
memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
- menyebabkan darah dari kedua ventrikel bercampur
- Pada buaya sekat ventrikel hampir sempurna
disebut foramen panizzae. Foramen panizzae berfungsi mendistribusikan O2
ke alat-alat pencernaan serta menjaga keseimbangan tekanan cairan di
jantung saat buaya menyelam.
- Darah mengandung CO2à sinus venosus à atrium kanan à ventrikel àarteri pulmonalis à paru-paru (pertukaran CO2 dan O2)
à vena
pulmonialis à atrium
kiri à ventrikel
à aorta.
- Aorta kanan : membawa darah ke kepala dan bagian
depan tubuh.
- Aorta kiri : membawa darah ke bagian belakang
tubuh.
D. Sistem
Peredaran Darah Burung
- Sistem peredaran datah tertutup dan peredaran
darah ganda.
- Jantung burung berbentuk kerucut terbalik dan
terbungkus oleh selaput jantung (perikardium).
- Jantung
terbagi menjadi empat ruangan, yaitu dua ruang serambi dengan dinding otot
yang tipis dan dua bilik dengan dinding otot yang tebal
- Pembuluh-pembuluh
darah dibedakan menjadi arteri dan vena.
- Arteri
terbagi menjadi tiga macam, satu arteri pulmonalis ke paru paru. Arteri
carotis membawa darah menuju kepala, otot terbang, dan anggota tubuh
bagian depan, sedangkan arteri pulmonalis yang bercabang dua berfungsi
membawa darah menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
- Vena
terbagi menjadi tiga macam, yaitu vena cava superior (pembuluh balik atas)
berfungsi membawa darah dari kepala, anggota tubuh depan, dan anggota
otot-otot pektoralis; vena cava inferior (pembuluh balik bawah) berfungsi
membawa darah dari bagian tubuh bawah; vena pulmonalis berfungsi membawa
darah dari paru-paru
- Darah mengandung CO2à ventrikel kanan à paru-paru (CO2 dilepas, O2
diikat) à atrium
kiri (peredaran darah kecil) à ventrikel kiri à sel-sel tubuh (O2 dilepas, CO2
diikat) àjantung
(peredaran darah besar)
- Pada
saat serambi kanan berkontraksi, darah yang berasal dari seluruh tubuh
masuk ke bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang mengandung CO., menuju
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah mengalami pertukaran gas di
paru-paru, darah keluar ke serambi kiri melalui vena pulmonalis. Dari
serambi kiri, darah yang mengandung O2 dipompa ke bilik kiri untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Perhatikan Gambar
INVERTEBRATA
- Materi diedarkan melalui difusi dan aliran
sitoplasma.
- Beberapa invertebrata memiliki sistem sirkulasi
khusus.
- Sistem Gastrovakuler (cacing pipih), sistem
peredaran darah (cacing tanah dan serangga).
A. Sistem
Sirkulasi Cacing
- Cacing memiliki 2 sistem sirkulasi : sistem
gastrovaskuler (palanaria) dan sistem peredaran darah (cacing tanah).
- Sistem Gastrovaskuler : saluran pencernaan yang
juga berfungsi sebagai alat sirkulasi.
- Sistem sirkulasi planaria : sistem gastrovaskuler
bercabang-cabang.
- Sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang
membuat permukaan saluran pencernaan menjadi luas dan efisien untuk
menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh.
- Cacing tanah memeiliki selom.
- Selom : rongga tubuh yang berisi cairan tempat
organ tubuh berada dan di dalamnya terdapat alat peredaran darah.
Pembuluh darah pada cacing dibedakan menjadi :
- Pembuluh darah punggung (pembuluh darah dorsal) :
mengangkut darah masuk ke dalam jantung.
- Pembuluh darah perut (pembuluh darah ventral) :
mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
- Pembuluh darah kapiler : menghubungkan pembuluh darah
penggung dengan pembuluh darah perut, terdiri dari 5 pasang lengkung aorta
yang berfungsi sebagai jantung.
- Dinding pembuluh darah cacing sangat tipis
sehingga membantu proses difusi zat-zat di pembuluh darah dengan cairan
ekstraseluler.
- Darah pada cacing tanah : butir-butir darah dan
plasma darah.
- Plasma darah mengandung hemoglobin yang terlarut
di dalamnya.
- Fungsi hemoglobin : mengikat dan membawa oksigen.
- Bila oksigen dalam darah kurang, O2
dapat diabsorbsi melalui kulit karena kulit cacing sangat tipis.
- Cacing memiliki sistem peredaran darah tertutup
karena selalu beredar dalam pembuluh darah.
B. Sistem
Sirkulasi Serangga
- Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka
karena darah beredar dalam tubuh tanpa melalui pembuluh darah.
- Alat peredaran darah pada belalang : pembuluh
darah dan jantung.
- Jantung belalang berbentung tabung panjang yang
terdiri dari beberapa gelembung pembuluh darah, maka jantung ini disebut
juga jantung pembuluh
- Homosol terdiri dari beberapa ruang yang disebut
sinus.
- Pada belalang proses pertukaran O2 dan
CO2 tidak melibatkan darah tetapi dilakukan dengan sistem
trakea.
- Dalam darah belalang tidak ada hemoglobin yang
mengikat O2 sehingga peredaran darah terbuka hanya untuk
membawa sari-sari makanan.
Faktor-faktor
yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor
Fisiologis :
- Faktor
Patologis:
Faktor
Fisiologis :
- Kelenturan
dinding arteri
- Volume
darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
- Kekuatan
gerak jantung
- Viscositas
darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadapaliran.
- Curah
jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
- Kapasitas
pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
Faktor
Patologis:
- Posisi
tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
- Aktivitas
fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
- Temperatur
: menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
- Usia :
semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya
elastisitas pembuluh darah )
- Jenis
kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
- Emosi :
Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baro resepsor untuk menaikan tekanan darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar